Kamis, April 25, 2024
BerandaKABAR HWBibit Berdirinya Pramuka Tak Terlepas dari Hizbul Wathan

Bibit Berdirinya Pramuka Tak Terlepas dari Hizbul Wathan

CIBUBUR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengatakan, bibit berdirinya Gerakan Pramuka adalah Hizbul Wathan, Hal ini tak terlepas saat Soekarno mengamanatkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono membentuk Pramuka, Sri Sultan sendiri tidak memiliki kemampuan pemahaman tentang kepanduan.

Perkataan disampaikan Mendikbud dalam Apel Akbar Perkemahan Silaturahim Nasional (Persinas) 1 Abad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta, Kamis (20/12/18) sebelum membuka apel.

Lanjut Muhadjir, “Maka, Sri Sultan mengambil seluruh yang ada dikepanduan Hizbul Wathan untuk diterapkan di Pramuka. Ada darah Hizbul Wathan di dalam Pramuka,”kata Muhadjir

Mendikbud  juga menjelaskan, adanya sejarah panjang dan andil yang besar untuk negara ini. Apalagi, HW adalah produk pribumi asli. Adapun penamaan Hizbul Wathan dengan menggunakan bahasa Arab oleh Muhammadiyah, sambungnya, untuk mengelabuhi penjajah agar tidak dicurigai sebagai gerakan untuk pembela Tanah Air.

Mendikbud menjelaskan, pendiri dan bapak TNI Panglima Besar Jendral Soedirman adalah Kader HW. “Ketua Umum Kwartir Pusat HW kita sekarang Ramanda Muchdi adalah seorang tentara Kopassus kader HW. Presiden Soeharto dan Muhammad Sudirman, ayahnya mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, adalah pandu HW,” katanya.

Dia menegaskan, ada hubungan darah TNI dengan HW. “Termasuk pasukan para militer Indonesia yaitu PETA di mana di dalamnya banyak kader HW,” ujarnya
disambut tepuk HW oleh seluruh peserta Persinas 1 Abad HW.

Apel Akbar Persinas bertema Kepanduan Hizbul Wathan untuk Indonesia Berkemajuan, dihadiri oleh 8826 pandu Hizbul Wathan terdiri Pandu Athfal, Pandu Pengenal, Penghela dan Penuntun

Red
Redhttp://www.hizbulwathan.or.id
Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan merupakan Organisasi Otonom Persyarikatan Muhammadiyah yang berada di tingkat Pusat, yang mempunyai struktur organisasi dibawahnya terdiri dari Kwartir Wilayah yang berada ditingkat Propinsi, Kwartir Daerah berada di tingkat Kota/Kabupaten, Kwartir Cabang berada di tingkat Kecamatan dan Qabilah berada di amal usaha Muhammadiyah bidang pendidikan (sekolah, pondok pesantren, perguruan tinggi) atau berada di pemukiman warga / tingkat Ranting Muhammadiyah
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

Lasiman,S.Pd pada Alamat Kantor