www.hizbulwathan.or.id – Pekanbaru: “Muhammadiyah tahun 45-60 pernah menjadi anggota istimewa Partai Masyumi”, yang kemudian pemerintah pada tahun 66-68 menyatakan Muhammadiyah sebag ai organisasi masyarakat yang mempunyai fungsi politik riil. Tahun 1971- sekarang Muhammadiyah mengambil arah gerakan dakwah Islam yang berama dalam bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan atau tidak merupakan afiliasi dari suatu partai politik atau organisasi manapun.
Selain itu, Ramanda Baidarus menerangkan tentang khittah Muhammadiyah yang dirumuskan mulai Khittah Palembang tahun 1956, Khittah Ponorogo tahun 1969, Khittah Ujung Pandang tahun 1971, Khittah Surabaya tahun 78 dan Khittah Denpasar tahun 2002. Khittah Surabaya tahun 1978 menjelaskan tentang hakekat Muhammadiyah yang bukan berada dalam suasana kehampaan, melainkan berada dalam suatu situasi yang selalu berkembang dan berubah-ubah, Muhammadiyah tidak boleh terombang ambing, harus tetap berpegang teguh pada kepribadian dan pandangan hidupnya sendiri, Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang bercita-cita mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi munkar dalam masyarakat dengan maksud membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera dengan dakwah jamaah, Muhammadiyah menyelenggarakan amal usaha sebagai ikhtiar Muhammadiyah untuk mencapai keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah. Hizbul Wathan mempunyai peran penting dalam menggerakkan dakwah jamaah di masyarakat.
Secara politik sangat jelas Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain sepanjang tidak menyimpang dari anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan ketentuan lainnya yang berlaku di Muhammadiyah.
Muhammadiyah bekerjasama dengan golongan organisasi manapun dalam rangka syiar Islam, dalam koordinasi tidak menggabungkan dan mensubordinasikan organisasi lainnya. Untuk itu dasar program Muhammadiyah adalah beriman, taat beribadah, akhlak mulia dan menjadi teladan.
Ramanda Baidarus merupakan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Riau yang sekaligus Ketua Qabilah Universitas Muhammadiyah Riau. (saa)