The power of man jadda wajada, HW SMP Muhammadiyah Banjarbaru.
Beberapa bulan yang lalu terbit surat undangan Perkemahan Silaturrahim HW se-Kalimantan Selatan sekaligus Diklat Dewan Sughli Wilayah HW Kalsel. Langsung setelah itu juga kami HW SMP Muhammadiyah Banjarbaru Qabilah KH. Gusti Abdul Muis melakukan persiapan, di antaranya yang pertama ialah perekrutan anggota regu.
Perekrutan anggota regu yang pertama disosialisasikan ialah Dewan Pasukan angkatan ke III dan IV. Banyak sekali yang antusias untuk mendaftar sebagai peserta Perkemahan Silaturrahim (Kemsi) HW Kalsel 2017. Perekrutan selanjutnya ialah kepada kelas VII (7). Pada hari penyeleksian, yang datang dari Dewan Pasukan (Depas) maupun kelas VII tidak begitu banyak seperti besarnya antusias saat sosialisasi perekrutan. Sehingga hari penyeleksian ditambah lagi hari selanjutnya. Saat itu hari Sabtu pagi, yang datang bertambah, namun tidak begitu pesat. Hal ini mungkin dikarenakan agenda Kemsi ini dilaksanakan pada minggu liburan sekolah sehingga anak-anak Pandu HW pun banyak yang tidak bisa ikut. Maka, dari tim pelatihpun menetapkan bahwa yang lulus seleksi adalah yang mengikuti seleksi. Didapatlah 11 anggota regu putra dan 13 anggota regu putri.
Latihan pun berjalan, minggu pertama dan kedua berselang-seling hari. Sering kali ada yang malas latihan sehingga dibatalkan menjadi peserta, ada yang langsung mengundurkan diri jadi peserta, dan ada juga orangtua yang mengajukan diri anaknya jadi peserta walaupun tidak ikut seleksi, tetap kami terima. Sehingga tersisa 12 putri dan 9 putra. Di minggu ketiga latihan semakin sedikit yang turun latihan, hal ini disebabkan ada hampir setengah regu yang mengikuti study di kampung Pare Inggris selama satu minggu. Jadi, yang latihanpun adalah yang tidak mengikuti study tersebut. Minggu terakhir latihan sudah mulai full yang latihan. Latihan H-3, H-2, H-1 sudah full latihan sekaligus persiapan perkemahan baik akomodasi maupun perlengkapan regu dan pribadi pandu itu sendiri.
Lanjut malam terakhir sebelum keberangkatan, truk sebagai alat transfortasi kami belum juga didapatkan sampai pagi hari keberangkatan barulah kami dapatkan dengan biaya yang tidak sedikit. Perlu diketahui, mengikuti kemsi ini, kami menggunakan biaya sendiri dan tidak menerima maupun meminta biaya dari pihak sekolah maupun Muhammadiyah dikarenakan memang pihak sekolah beralasan tidak mempunyai anggaran lagi. Kamipun berpedoman pada kata-kata bijak oleh Ramanda Moeslimin Surabaya (alm), ” Pandu HW itu just do it, to do is duit”. Cukup bergerak, kalau sudah bergerak, uangpun datang dengan sendirinya. Walaupun dari kantong sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Pandu HW adalah orang yang mandiri. Semoga setelah pulang dan membawa piala nanti kami mendapatkan bantuan biaya untuk menutupi kas kami yang terpakai.
Kamipun berangkat dengan semangat yang tinggi di gerbong angkutan truk yang masih ada pasir tersebut. Sesampai di bumi perkemahan (buper) langsung mendirikan tenda, gapura, jemuran, dan hal-hal lain yang diperlukan. Hari pertama yang sangat melelahkan karena terik matahari yang terasa seperti dekat ditambah buper yang ekstrim tanpa naungan pohon sedikitpun. Buper yang digunakan adalah halaman Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) yang masih dalam proses pembangunan, wajar kalau tidak ada pohon sedikitpun. Masuk waktu malam sudah mulai perlombaan di antaranya lomba adzan, pidato 2 bahasa, dan lomba pengucap Undang-undang HW. Ketika sore hari dan tengah malam hujan lebat turun yang membuat peserta perkemahan banyak yang mengungsi ke gedung UMB. Tenda-tenda para peserta digenangi air. Hujan pun masih turun pada keesokan paginya sampai agak siang. Setelah sholat shubuh berjamaah, rakanda Agus Syukran memberikan kultum yang mencerahkan saat perkemahan tersebut, kata beliau “dengan suasana dan cuaca perkemahan yang panas kemudian dingin seperti ini, kita harus sabar dan syukur, anggap hal tersebut latihan jika suatu hari nanti kita disuguhi juga dengan suasana dan cuaca yang lebih panas dan lebih dingin daripada ini. Dan kita juga harus memperhatikan rukun hidup saat perkemahan, adapun rukun hidup tersebut ialah makan minum, istirahat (tidur), dan ke belakang (buang air).”
Lomba pada hari kedua yaitu lomba yel-yel, PBB, pioneering, kerapian tenda, juz amma, lomba memasak, dan cerdas tangkas. Pada lomba yel-yel, Bunda Choirunnisa dari Kwarti Pusat HW ikut serta menonton perlombaan tersebut sehingga juga menonton yel-yel dari regu kami HW SMP Muhammadiyah Banjarbaru, beliau memberikan pujian kepada yel-yel yang ditampikan salahsatu regu dari penghela dan regu putri kami yaitu regu Matahari, khusus untuk danton yel-yelnya yaitu ananda Nazimah, kata Bunda “Jika kamu sudah besar nanti, kamu jadi bagian Kwarpus HW juga seperti bunda yaa”, beliau memberikan pujian kepada Nazimah karena kepiawaiannya memimpin yel-yel regu dengan sangat menakjubkan sehingga regunya mendapat tepuk tangan yang sangat meriah dari para penonton.
Para peserta dari utusan kami banyak yang sakit, dan ada satu orang yang dijemput orangtuanya pulang ke rumah, yang sakit kebanyakannya adalah sakit kepala atau tubuh panas dan maag yang disebabkan karena tubuh yang tidak cukup siap dengan cuaca yang sering berganti dengan cepat dan pola makan yang tidam teratur karena padatnya jadwal dan terbatasnya waktu dan tempat memasak.
Memasuki malam kedua, supaya bisa tidur di perkemahan, rakanda Agus Syukran selaku ketua tim pelatih HW SMP Muhammadiyah Banjarbaru mengintruksikan anak-anak pandu HW untuk memperbaiki tenda perkemahan baik kerapiannya mau kebersihannya. Dibantu dengan ramanda Maulana Ahsan, ketua tim pelatih HW SMP Muhammadiyah 2 Banjarmasin beserta asisten untuk mencari kayu sebagai alas tidur agar jika turun hujan tidak sampai tergenang air di dalam tenda. Hal ini menunjukkan bahwa Pandu HW siap menolong dan wajib berjasa.
Tendapun siap untuk ditempati kembali, namun di tenda putri karna kayu yang ditemukan hanya beberapa, jadi yang bisa tidur di tenda hanya 5 atau 6 orang saja. Sedangkan di tenda putra sudah siap ditiduri untuk semua anggota regu.
Hari terakhir perkemahan disuguhi dengan cuaca yang mendukung, yaitu tidak panas dan tidak dingin. Hari terakhir hanya ada kegiatan wide game, lagi dan lagi, entah mengapa regu Matahari mendapat pujian lagi, kali ini dari pimpinan Qabilah HW UMB, ramanda Arif Nugroho, kata beliau “ini adalah regu yang paling baik, regu terheboh, selalu ada aktifitasnya”, maksud beliau selaku ada aktifitasnya ialah regu Matahari selaku menyanyikan yel-yel saat wide game dan yel-yelnya pun selalu menghibur para penjaga pos sehingga membuat tawa mereka yang mendengarkannya.
Selain regu putri, regu putra yaitu regu Garuda juga melakukan hal yang menakjubkan, diantaranya memenangkan lomba PBB padahal saat latihan tidak begitu banyak yang turun latihan, dan juga ananda Kiflianoor dijadikan sebagai perwakilan peserta yang mendapatkan id card secara simbolis dari panitia. Hal ini dikarenakan mungkin ananda Kifli menggunakan seragam yang lengkap beserta atributnya sehingga pantas menjadi perwakilan peserta secara simbolis.
Upacara penutupan pun dimulai pada siang hari setelah wide game game dan sholat dzuhur dilaksanakan. Setelah upacara diumumkan pemenang-pemenang lomba-lomba, dan kami alhamdulillah mendapat 7 piala yang kebanyakannya adalah lomba regu, yaitu juara 1 lomba PBB putra, juara 2 lomba PBB putri, juara 2 lomba yel-yel putra, juara 2 lomba yel-yel putri, juara 2 lomba pioneering putra, juara 1 lomba pioneering putri, juara 1 lomba Juz Amma.
Dengan hasil tersebut kami menjadi sangat percaya terhadap the power of man jadda wajada. Karena perlombaan yang kami menangkan tersebut adalah perlombaan yang kami latihkan secara intensif, sedangkan perlombaan yang lain tidak begitu intensif latihannya. (Alimi)