YOGYAKARTA – Ribuan anggota Pandu Hizbul Wathan (HW) dari sejumlah kwartir wilayah di Indonesia mengikuti ‘Pawai Akbar Derap Langkah 10.000 Pandu Hizbul Wathan’ di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta, Minggu (18/11). Kegiatan ini sebagai rangkaian peringatan Satu Abad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan yang didirikan pada 1918 lalu.
Puluhan kelompok dari sejumlah sekolah, organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah dan lainnya turut menyemarakkan kegiatan tersebut. Termasuk sejumlah bregada prajurit rakyat serta pakaian adat berbagai daerah yang di wilayah tersebut terus tumbuh berkembang Pandu HW, seperti Bali, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
“Kepanduan HW sebagai organisasi otonom Muhammadiyah mampu membangun semangat bela negara dan cinta tanah air, bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa Pandu HW benar-benar menjadi pengawal NKRI yang komitmennya tidak perlu diragukan lagi,” tegas Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan Mayjend TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono dijumpai redaksi KR disela acara.
Ditambahkan Muchdi, Pandu HW yang diakui resmi pemrintah ke depan ingin turut berkontribusi lebih aktif dan nyata. Hal tersebut sebagai bagian komponen bangsa yang ingin turut serta dalam mempertahankan NKRI serta menjaga kedaulatan negara dan memperjuangkan kesejahteraan warga bangsa.
Disebutkan Muchdi pula, sebelum pawai akbar ini telah dilaksanakan napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman sebagai salah satu panutan Pandu HW dengan berjalan kaki dari Cilacap melewati Banyumas menuju Lapangan Batur Banjarnegara sejauh sekitar 140 kilometer. Rute tersebut menjadi perjalanan gerilya Jenderal Sudirman sekitar tahun 1941.
“Yang tidak boleh ditnggalkan pula bahwa di tiap-tiap tempat, Pak Dirman selalu berwudlu sehingga dalam kondisi selalu suci. Hal tersebut yang harus terus diteladani,” imbuhnya.
Sementara dalam pawai akbar ini diawali dengan Lambang Negara Burung Garuda berukuran besar. Disusul kelompok siswa sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta yang membawa bendera merah putih, panji Muhammadiyah, Pandu HW serta ortom lainnya.
Barulah dihadirkan berbagai penampilan, termasuk dari departemen bidang karya mandiri, seperti seni, kewirausahaan dan lainnya. Tidak ketinggalan tampilnya marchingband Pandu HW yang diperkuat sejumlah personil berusia sepuh.
*Sumber: KRjogja.com