HIZBULWATHAN.OR.ID, SLEMAN – Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan yang lahir pada 1918 jauh sebelum Indonesia merdeka telah memberikan perananya. Hizbul Wathan yang bermakna harfiah ‘pembela tanah air’ berdiri sebagai wujud cinta tanah air, bangsa dan negara.
Hal ini diungkapkan Muchdi Purwopranjono, Ketua Umum Kwatir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam upacara Peringatan Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia di Lapangan Kemah Pusbang Dikti Muhammadiyah, pada (17/8).
“Jauh sebelum kemerdekaan, Hizbul Wathan lahir sebagai wujud cinta tanah air. Itulah yang menjadi cita-cita besar Hizbul Wathan, “kata Muchdi.
Cita-cita besar Hizbul Wathan itulah kata Muchdi, merupakan wujud kecintaan terhadap bangsa yang mana pada saar itu menghadapi kolonialisme di bumi Hindia-Belanda selama beberapa abad.
“Jadi, saya kira sangat relevan makna kemerdekaan dengan perjuangan Hizbul Wathan. Kenapa Jenderal Soedirman dahulu di pilih sebagai Panglima TNI, karena sejak mudanya ia sudah cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara. Dan itu dimulai dan dilatih melalui Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan,” kata Muchdi.
Dihadapan para peserta upacara peringatan ulang tahun ke-74 RI yang juga peserta Pelatihan Bina Prestasi Pengenal Nasional, Muchdi selaku pembina upacara berpesan agar para kader Hibul Wathan bangga kepada bangga Indonesia yang telah merdeka sekaligus patut mengenang para pahlawan yang sudah berjasa menumpahkan darah demi kemerdekaan bangsa. (AM)
*Sumber: Muhammadiyah.id