Sleman – Lomba Pengenal Berprestasi Mu’allimin kali ini terasa istimewa, karna dihadiri langsung oleh Ramanda Muchdi Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) dalam acara penutupan perkemahan yang telah berakhir pada hari ini (3/03/19) pukul 21.30 WIB.
Perkemahan telah dimulai sejak tanggal 1-3 April 2019 di Bumi Perkemahan Girikaton, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman. Dalam penutupan panitia melaporkan bahwa perkemahan diikuti 328 pandu tingkat Pengenal, 66 panitia dan kegiatan berupa: lomba-lomba, pendidikan dasar kepanduan, materi-materi tentang alam dan terakhir penutupan upacara perkemahan dan disertai menyalakan api unggun.
Dalam sambutan Pimpinan Mu’allimin, Ramanda Dedik menyatakan bahwa kegiatan perkemahan adalah proses pembelajaran dan perkaderan untuk menjadi seorang kader yang bermental kuat dan mandiri, karna pepatah mengatakan “pelaut yang handal itu adalah pelaut yang dapat melewati derasnya ombak dan kencang nya badai”, orang yang kuat diciptakan oleh lingkungan yang kuat, orang yang berkarakter, diciptakan oleh proses yang berkarakter, sebagaimana visi dari Mu’allimin: mendidik dan menciptakan kader pemimpin, ulama dan pendidik. Kita bisa lihat Panglima Besar Jendral Sudirman pada tahun 1948 agresi militer II Belanda, Pak Dirman bergerilya melawan penjajah dan lolos dari sergapan musuh karna beliau memiliki “3 jimat”, pertama karna beliau selalu dalam keadaan suci (tidak putus wudhu), menjaga sholat 5 waktu dan ikhlas karna Allah subhanahu wa ta’ala. Hal inilah yang patut kita contoh keteladanan Pak Dirman menjadi seorang yang bermental kuat, berkarakter dan tak pernah putus asa.
Sebagai Inspektur Upacara, Ramanda Muchdi menyampaikan bahwa diantara 328 peserta yang hadir di kegiatan ini yang usia nya sekitar 12-16 tahun, dalam waktu 15 tahun yang akan datang, akan muncul Bupati, Profesor, Doktor, Pemimpin-Pemimpin Muhammadiyah dan Nasional. Karna di usia 29 tahun Pak Dirman menjadi Panglima Besar TNI waktu muda berlatih seperti saudara-saudara di Pandu HW, beliau jalan kaki dari Cilacap ke Batur Banjarnegara kurang lebih 140 kilometer, ini perlu kita hayati, jadi memang seperti itulah pak Dirman ditempa di HW. Untuk itu saya harap kader Mu’allimin selain di Perguruan Tinggi, bisa masuk menjadi Taruna TNI ataupun Polisi, karna itu salah satu jalur untuk menyiapkan diri menjadi Pemimpin Indonesia.