Kota Tangerang Selatan – Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC) Kota Tangerang Selatan bersama Hizbul Wathan SMK Islam Ruhama Lab. School of Uhamka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana dengan mengadakan simulasi evakuasi saat terjadi gempa bumi di SMK Islam Ruhama Lab. School of Uhamka pada Rabu (19/10/2022).
Sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB, bahwa penyelenggaraan program SPAB dilaksanakan pada saat situasi normal atau pra-bencana, pada situasi darurat dan pasca bencana. Adanya peraturan tersebut merupakan bagian dari upaya mengurang Risiko Bencana.
Beberapa komunitas di bulan Oktober ini memperingati Bulan pengurangan risiko bencana. Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), merupakan salah satu program untuk mengurangi risiko bencana yang disebabkan oleh bencana yang bisa kapan saja terjadi. Mengingat berdasarkan sejarah gempa bumi di Jakarta pada tanggal 5 Januari tahun 1699 selama 45 menit mengguncang wilayah Batavia yang merupakan gempa parah, tanggal 22 Januari tahun 1780 dilaporkan terjadi ledakan terdengar dari gunung salak kemudian mengeluarkan asap setelah terjadi 2 menit setelah gempa, kemudian pada tanggal 10 Oktober tahun 1834 terjadi serangkaian gempa kecil di malam hari dan di akhiri gempa hebat pada pagi harinya yang dirasakan di Batavia, Banten, Bogor, Karawang dan Karesidenan Priangan. Diperkirakan kekuatan mencapai MMI VIII di Bogor dan Batavia.
Mengetahui adanya acaman yang kemungkinan bisa terjadi kapan saja MDCM Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan Hizbul Wathan SMK Islam Ruhama Lab. School of Uhamka bergegas merencanakan untuk melaksanakan kegiatan simulasi evakuasi bencana gempa bumi di SMK Islam Ruhama Lab.School of Uhamka.
Gagasan ini disetujui oleh Kepala SMK Islam Ruhama Lab. School of Uhamka, Ibu Ratna Komala, M.Pd., dan Bidang Kesiswaan Bapak Agus Jumiono, SM serta Pembina IPM Bapak Al Arifurrahman, S.Pd. Dalam statemen yang diberikan oleh Ibu Ratna menjelaskan bahwa: sebagai satuan pendidikan kita perlu melakukan mitigasi Bencana, harapanya bencana yang terjadi tidak berdampak kepada kita, akan tetapi jika kita terdampak dari bencana tersebut kita bisa mengurangi risikonya karena kita sudah memiliki bekal dari pengalaman yang kita dapat dalam simulasi.
Setelah beberapa kali koordinasi tim, akhirnya diputuskan Rabu 19 Oktober 2022 MDMC Kota Tangerang Selatan bersama Hizbul Wathan SMK Islam Ruhama Lab.School of Uhamka mengadakan simulasi evakuasi gempa. Kegiatan ini dipandu oleh Rinanto, S.Ag., selaku Pelatih Hizbul Wathan disekolah tersebut dan anggota MDMC Kota Tangerang Selatan. Dalam kegiatan simulasi ini juga hadir Instruktur dan relawan dari MDMC Kota Tangerang Selatan yakni Sumantri, Bachruddin Wijaya dan Sulaiman.
Simulasi evakuasi saat terjadi gempa di SMK Islam Ruhama Lab.school of Uhamka ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas satuan pendidikan aman bencana dalam mengahadapi bencana. Dalam simulasi tersebut disekenariokan kondisi sekolah sedang melakukan aktifitas normal, siswa-siswi mengikuti pembelajaran bersama gurunya di dalam kelas masing-masing begitu juga dengan kepala sekolah dan petugas piket serta staf lainya.
Adapun tim yang dibentuk dalam sekenario simulasi evakuasi gempa yaitu, Ibu Ratna Komala, M.Pd selaku kepala sekolah Sebagai Pemimpin Evakuasi, Robiatul Aliyah, S.Pd guru piket Sebagai Safety Officer, Al Arifurrahman, S. Pd sebagai Medis, Sumardi, Rosi Putri Nila Sari, S.Pd, Ir. Dewiyah, Sofiah, S.Pd, Muhardiani Ulfa, S.Pd, Nabila, Maryono, S.Pd, Sri Cahyani. S.Ak, dan Fadli sebagai Guru yang sedang mengampu kegiatan pembelajaran di kelas yang kemudian saat terjadi gempa akan mengevakuasi Seluruh siswa menuju titik kumpul atau lapangan evakuasi.
Proses Simulasi dimulai setelah kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan sekolah yaitu Sholat Dhuha dan Dzikir pagi dan tadarus kemudian Pengarahan dari Kepala sekolah SMK Islam Ruhama Lab.school of Uhamka Ibu Ratna Komala, M.Pd dilanjutkan dengan sosialisasi SPAB dan Materi Mitigasi bencana oleh Tim Instruktur dan relawan yang ditugaskan ketua MDMC Kota Tangerang Selatan Bapak Ujang Dede Lasmana. dalam sambutan Ibu Kepala sekolah menyampaikan agar “kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah tanpa terkecuali beliau sendiri sebagai kepala sekolah, beliau menegaskan bahwa kegiatan mitigasi bencana sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko bencana”. Lebih lanjut Rinanto menyampaikan Ada tiga kode Morse sebagai peringatan pada dalam kondisi darurat. Jika menggunakan bel sekolah atau peluit; Bunyi bel atau peluit panjang satu kali selama kurang lebih 3 detik mengisyaratkan ada bahaya hentikan aktivitas segera, bunyi bel atau peluit panjang satu kali dan pendek satu kali mengisyaratkan bahwa kondisi aman dan bisa beraktivitas kembali, kemudian bunyi bel atau peluit pendek tiga kali mengisyaratkan untuk segera melakukan evakuasi ketempat yang lebih aman.
Langkah-langkah dalam simulasi evakuasi saat terjadi gempa sebagai berikut: Bila terjadi gempa dengan tanda-tanda bumi bergoyang, perasaan pusing, terdengar suara gemertak pada kaca atau langit-langit ruangan, permukaan air bergoyang. Makalakukan segera Drop/sudud dilantai Lindungi kepala dan leher dengan tangan atau benda yang lembut tapi kuat bertahan sambil tetap berlindung, jika di sekitar kita ada kaca maka menjauhlah dari kaca dan benda yang mudah roboh atau jatuh. Selanjutnya saat proses evakuasi ketempat yang lebih aman dengan tetap berusaha melakukan cover atau melindungi leher dan kepala hingga menuju lapangan evakuasi atau titik kumpul yang aman. Setelah semua warga sekolah berkumpul di lapangan evakuasi Kepala sekolah di dampingi guru piket akan mendata seluruh warga sekolah dan tamu yang ada dilingkungan sekolah untuk memastikan apakah semua aman atau ada yang membutuhkan pertolongan, baik evakuasi maupun pertolongan pertama atau medis.
Beberapa manfaat dari kegiatan pelatihan dan simulasi ini yaitu: pertama sebagai edukasi terhadap satuan pendidikan aman bencana dalam upaya pengurangan risiko bencana. Kedua sebagai model yang akan diperbaiki dan diterapkan SMK Islam Ruhama Lab.school of Uhamka ketika terjadi kondisi darurat. Ketiga sebagi kontribusi dalam pengurangan risiko bencana. Keempat sebagai bagian dari peringatan bulan pengurangan risiko bencana.
Simulasi Evakuasi saat terjadi gempa dilaksanakan di SMK Islam Ruhama Lab.school of Uhamka diharapkan menjadi pemicu Hizbul Wathan Qobilah Prof. Dr. Hamka dan warga civitas akademika SMK Islam Ruhama Lab.school of Uhamka untuk sama-sama peduli terhadap upaya pengurangan risiko bencana. Hal ini bisa kita mulai dari kita sendiri dengan cara berusaha berprilaku aman di manapun kita berada guna mengurangi risiko ketika mengahadapi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
(Anto dan Agus)