Prof. Dr. H. Sirajuddin Syamsuddin atau yang biasa dipanggil Pak Din memberikan Amanat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pada Pembukaan Jambore Nasional Pandu Penuntun Pertama yang diselenggarakan oleh Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 21 Agustus tahun 2014.
Adapun isi amanat tersebut sebagai berikut: “Sebagai perintah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pertama kepada Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan agar melakukan konsolidasi organisasi dan konsolidasi gerakan sehingga gerakan Kepanduan Hizbul Wathan menjadi salah satu arus utama perkaderan di lingkungan persyarikatan muhammadiyah”.
“Yang kedua, kepada para Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, segenap Rektor Universitas-Universitas Muhammadiyah, Ketua sekolah tinggi-sekolah tinggi Muhammadiyah untuk bersungguh-sungguh menghidup suburkan gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di lembaganya masing-masing.”
“Dan yang ketiga, kepada segenap pandu penuntun Hizbul Wathan di perguruan tinggi Muhammadiyah, jadilah pionir-pionir pemrakarsa-pemrakrsa untuk menghidupkan dan menumbuh suburkan gerakan kepanduan Hizbul Wathan di almameter saudara masing-masing. Sekali lagi saya ulangi, sekali lagi yang ketiga ini, kepada peserta upacara, peserta yang hadir di kampus universitas Muhammadiyah Surakarta ini kembalilah pulang, saudara-saudara ke almameter saudara masing-masing, dengan pesan ambil prakarsa, ambil langkah-langkah nyata untuk menumbuh suburkan gerakan kepanduan hizbul wathan di perguruan tinggi muhammadiyah saudara masing-masing, apakah saudara-saudara siap?”
“Saya perintahkan saudara-saudara kembali ke almameter mengambil langkah nyata tanpa menunggu, untuk menghidupkan dan menumbuh suburkan gerakan kepanduan hizbul wathan di perguruan tinggi muhammadiyah saudara masing-masing, apakah saudara-saudara siap? Apakah saudara-saudara mampu, insya Allah kita tunggu laporannya dan kita tunggu jawabannya dan realisasinya dari masing-masing Perguruan Tinggi Muhammadiyah.”
Akhirnya lewat kesempatan ini ijiknkanlah Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan untuk saya menghubungi Ketua Kwarnas Gerakan Gerakan Pramuka Bapak Dr Adhyaksa Dault yang juga adalah kader Muhammadiya yang baru mendapat amanat menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka..
“Assalamu’alaikum Kakak Adhyaksa Dault, Wa’alaikummusssalam Kak Prof. Din Syamsuddin”
“Saya sedang menjadi Inspektur Upacara pada Jambore Nasional Hizbul Wathan Tingkat Penuntun, semacam tingkat Pandega di Gerakan Pramuka dan dihadri oleh cukup banyak utusan dari seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia dan juga Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dan Mohon Kak Adhyaksa Dault menyampaikan pesan-pesan untuk Peserta Upacara Jambore Nasional dan hadirin di Lapangan Universitas Muhammadiyah Surakarta”
“Terima Kasih Kak Prof. Din Syamsuddin. Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Saya sebagai KaKwarnas Gerakan Pramuka ingin menyampaikan kepada peserta Jambore Nasional Hizbul Wathan tingkat Penuntun. Pertama, orang yang lahir ke dunia ini bila tidak ingin melihat ke masa lalu dia akan menjadi bayi seumur hidup, artinya kita belajar sejarah. Pramuka tidak mungkin ada kalau seandainya para pendahulu-pendahulu kita yang bergabung dalan Kepanduan HW sebagai kepanduan yang tertua di Indonesia yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin seperti Jendral Sudirman dan sebagainya.
Oleh karenanya saya menyampaikan selamat kepada peserta Jamnas yang ada di UMS, dan mudah-mudahan HW akan melahirkan kembali para pemimpin-pemimpin seperti Jendral Sudirman. Insya Allah mudah-mudahan HW kedepannya akan lebih baik dan berkembang lagi, dan akan bersinergi dengan Pramuka dalam membina generasi muda kedepan sebagai kader-kader bangsa. Saya mengatakan Pemuda hari ini pemimpin masa depan namun kita sering lupa karena banyak project. Maka boleh saya menutup kesempatan yang sangat berbahagia ini bagi saya karena Prof. Din Syamsudin Kakanda saya yang telah membina saya menjadi besar, saya ingin menyampaikan peasan kepada semua peserta Jambore, Motto hidup saya yang mungkin bisa menjadi indspirasi para peserta Jamnas HW: Hidup hanya sekali, gunakan untuk mengabdi kepada Illahi Rabbi, dan mari kita bangun negeri agar tidak menyesal nanti, surga tujuan abadi.”
Billahi taufiq Walhidayah
Wassalamu’alaykum Wr Wb
#saa