Komitmen Kwarda Sidoarjo dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk menjadikan Umsida sebagai pusat pengembangan kepanduan Hizbul Wathan di Sidoarjo pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya disikapi serius Kwarda Sidoarjo. Sebanyak 14 orang Kwarda Sidoarjo hari ini, 25 November 2017 melakukan shilaturrahim dengan Qobilah Muhammad Djazman pangkalan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). “Kami kepingin ngangsu kaweruh pembentukan, pengelolaan, dan pembinaan HW di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, ” kata Ramanda Abi Hasan saat memberikan sambutan.
Diterima di lantai IV gedung terpadu Nyai Siti Walidah UMS, Ramanda Sutan Syahrir Zabda yang mewakili Qobilah UMS menjelaskan bahwa HW PTM UMS di bawah binaan Pembantu Rektor IV, sedangkan Kafilah PTM di bawah Pembantu Rektor III. “Anggota dan pengurus Qobilah dari dosen dan karyawan UMS yang bersedia mengurusi HW, ” terang lelaki kelahiran Palembang ini.
Teknis pembentukan Qobilah dilakukan musyawarah lalu disusun pengurus, Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan bidang-bidang terutama bidang Diklat,semua berdasarkan musyawarah, bukan penunjukan. “Pembina HW adalah orang yang sempat di kala sempit. Jadi dia bisa memanfaatkan atau meluangkan waktu yang sedikit untuk mengurus HW, terang Bapak yang sudah 50 tahun di Jawa.
Sedang Strategi penerapan mata kuliah HW di PTM
Meliputi materi jaya melati 1 dan materi pandu internasional. Mata kuliah sebagai keharusan bagi mahasiswa sehingga harus ada dosen yang sudah mengikuti pelatihan jaya matahari 1.
Pertemuan shilaturrahim berlangsung santai dan gayeng. Seakan reuni keluarga yang sudah lama tidak bertemu.
Bravo Kwarda Sidoarjo. (R6)