HIZBULWATHAN.OR.ID, Sleman : Situasi Pandemi Covid-19 tak lantas menyebabkan SD Muhammadiyah Condong Catur berhenti berkegiatan. Dilakukan secara daring, Ceria Pandu Athfal 2021 (CPA 2021) sukses pertama kali digelar virtual Selasa (16/03/2021).
Ketua Panitia Ramanda Slamet Untung yang sekaligus Guru di SD Muhammadiyah Condong Catur mengatakan bahwa CPA kali ini dihadiri oleh 284 siswa yang bertujuan untuk memotivasi dan menumbuhkan rasa memiliki Hizbul Wathan (HW), serta rasa peduli dan kemandirian pada setiap anggota didik. Untuk menumbuhkan sikap mandiri dan menyanyangi keluarga, lanjut Ramanda Untung, sangat diperlukan kegiatan yang bermanfaat untuk menjaga iman, kesehatan, dan kekompakan dalam keluarga. “Sekaligus juga mengukur dan menguji kemampuan, ketaatan, kekompakan, serta penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari di lingkup keluarga”, ujar lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Anggota Kwartir Pusat HW.
Tak hanya itu, Ceria Pandu Athfal dilakukan pada bulan Maret ini sebagai sarana hiburan setelah melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS). “Ini merupakan nuansa lain pada BDR (Belajar dari Rumah), kalau biasanya berupa video dan tugas, kali ini video, praktik dan tugas.”
Ibunda Sulasmi selaku Kepala SD Muhammadiyah Condong Catur menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti kelas 3 dan 4 ini dilaksanakan setelah sekian lama siswa belajar di rumah, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk siswa, karena diajak bermain, menyanyi, tali temali, sandi, hasta karya dari bahan bekas seperti kaleng, botol air mineral dan lain sebagainya, hal ini dapat mendorong sekolah untuk berpartisipasi dalam Adiwiyata tingkat Propinsi yang akan diselenggarakan di Bulan Agustus tahun ini.
“Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada ananda semuanya yang telah mengikuti kegiatan CPA ini, dan terima kasih kepada para pelatih yang telah menggagas kegiatan ini diselenggarakan secara virtual, yang sangat jarang sekali dilaksanakan sekolah-sekolah di masa Pandemi seperti sekarang ini”, ujar Ibunda Sulasmi.
Turut hadir Ramanda Uun Harun Syamsuddin, Ketua Kwartir Pusat HW yang membidangi bidang Diklat, yang bertindak sebagai pemateri. Dalam pemaparannya beliau berkata “Pandu HW itu ibaratnya seperti pohon pisang, apabila yang tua sudah purna, maka yang muda akan menjadi pengganti. “Nanti para pandu Athfal inilah yang menjadi penerus HW” ucapnya kepada peserta.
Ramanda Uun juga mengisahkan sifat Nabi Muhammad SAW yaitu Al Amin yang berarti dapat dipercaya. Sejak kecil Nabi Muhammad mempunyai sifat terpuji yang tidak pernah berdusta/berbohong, dan tidak pernah bermaksiat, yang kemudia setelah dewasa diangkat Allah SWT menjadi nabi dan Rasul.
Sebagai Pandu Athfal, refleksi dari Sifat Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan melalui kode kehormatan pandu HW, yaitu janji dan undang-undang Hizbul Wathan. “Kalau keduanya ditaati akan menjadi manusia yang bersifat Al Amin”, ujar Ramanda Uun disampaikan melalui zoom dari Tasikmalaya.
Salah satu kewajiban kepada Allah yang tertuang pada Undang-Undang Hizbul Wathan yaitu HW menyayangi semua makhluk, yang dibuktikan dengan memelihara dan melestarikan lingkungan. “Allah sudah menyediakan alam sebagai sumber kehidupan manusia, tugas manusia menjaga Ciptaan Allah”.
Terakhir Ramanda Uun berpesan kepada peserta Ceria Pandu Athfal untuk senantiasa bersyukur meskipun nikmat yang diberikan kecil. Seperti tertuang dalam Al-Quran Surat Ibrahim ayat ke-7 yang artinya “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(Disa)