Kamis, April 18, 2024
BerandaKHAZANAHMenyongsong 1 Abad HW 2018, Ramanda Uun: "Etika Berbicara Pandu HW"

Menyongsong 1 Abad HW 2018, Ramanda Uun: “Etika Berbicara Pandu HW”

Pengertian istilah

  1. Etika: 1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); 2) kumpulan asas  atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar dan salah  yang dianut suatu golongan atau masyarakat  (KBBI)
  2. Berbicara: 1) berkata, bercakap, berbahasa; 2) melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dsb.); 3) berunding, merundingkan (KBBI).
  3. Berbicara: Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasa-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan (HG Tarigan)
  4. Jahil (pandir): 1) bodoh, tidak tahu (terutama ttg ajaran agama); bebal.

Seni berbicara

Pada garis besarnya berbicara dapat dibagi menjadi dua bagian,yakni:

Berbicara di muka umum pada masyarakat (public speaking), yang mencakup empat jenis, yaitu:

  1. Bersifat memberitahukan atau melaporkan (informative speaking);
  2. Bersifat kekeluargaan, persahabatan(fellowship speaking);
  3. Bersifat membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (persuasive speaking)
  4. Bersifat merundingkan dengan tenang dan hati-hati (deliberative speaking).

Berbicara pada konferensi (conference speaking), yang meliputi:

  1. Diskusi kelompok (group discussion);
  2. Prosedur parlementer (parliamentary prosedure);
  3. Debat
  • Pemilihan kata

Dalam berbicara ada beberapa kata yang harus dipilih, sesuai dengan waktu, tempat, dan orang yang diajak bicara. Kata-kata yang harus dipilih oleh pembicara di dalam Al-Quran ditunjukkan sebagai berikut:

  1. Kata-kata yang baik ((قولا معروفا Q.S.4:5
  2. Kata-kata yang lemah lembut (قولا لينا) Q.S. 20:44
  3. Kata-kata yang pantas (قولا ميسورا) Q.S. 17: 28
  4. Kata-kata yang berbekas pada jiwa (قولا بليغا) Q.S. 4:6
  5. Kata-kata yang benar/tepat (قولا سديدا) Q.S.
  6. Kata-kata yang mulia (قولا كريما) Q.S.17: 23

Golongan jahil

  1. Jahil karena hatinya tertutup
  2. Jahil karena otaknya tertutup

Berbicara kepada Orang Jahil golongan 1 (satu)

  1. Pilih kata-kata yang lemah lembut (قولا لينا), seperti yang dilakukan oleh Nabi Musa kepada Fira’un
  2. Pilih kata-kata sanjungan (قولا كريما), seperti yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Kepada Abu Sufyan, tatkala futuh Mekah.
  3. Pilih kata-kata yang membekas dalam hati (قولا بليغا);
  4. Pilih kata-kata yang tidak menantang

Berbicara kepada Orang Jahil golongan 2(dua)

  1. Berbicara sesuai kemampuan otaknya;
  2. Pilih kata-kata yang baik (قولا معروفا)
  3. Pilih kata-kata yang benar/tepat (قولا سديدا);
  4. Kata-kata harus jelas (فصلا), dan teratur (ترتيل)

Semoga bermanfaat

Red
Redhttp://www.hizbulwathan.or.id
Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan merupakan Organisasi Otonom Persyarikatan Muhammadiyah yang berada di tingkat Pusat, yang mempunyai struktur organisasi dibawahnya terdiri dari Kwartir Wilayah yang berada ditingkat Propinsi, Kwartir Daerah berada di tingkat Kota/Kabupaten, Kwartir Cabang berada di tingkat Kecamatan dan Qabilah berada di amal usaha Muhammadiyah bidang pendidikan (sekolah, pondok pesantren, perguruan tinggi) atau berada di pemukiman warga / tingkat Ranting Muhammadiyah
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

Lasiman,S.Pd pada Alamat Kantor