YOGYAKARTA – Hizbul Wathan sebagai organisasi Kepanduan Muhammadiyah punya peran strategis, yaitu membentuk karakter anak didik melalui metode pengajaran dan praktek yang menyenangkan. Peran strategis yang dijalankan Kepanduan Hizbul Wathan ini dinilai sukses mendapatkan simpati masyarakat. Maka itu, Hizbul Wathan terus berupaya aktif untuk menggelorakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ramanda Endra Widyarsana, Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan menyampaikan, nilai-nilai yang dibawa oleh Hizbul Wathan dalam proses pembentukan karakter para anggotanya sangat lengkap.
Segala pedoman kehidupan diajarkan meliputi Setia pada Ulil Amri, Sungguh berhajat akan menjadi orang utama, Tahu akan sopan santun dan tiada akan membesarkan diri, Boleh dipercaya, Bermuka manis, Hemat dan cermat, Penyayang, Suka pada sekalian kerukunan, Tangkas, pemberani dan tahan serta percaya, Kuat pikiran menerjang segala kebenaran, Ringan menolong dan rajin akan kewajibannya.
“Serta menetapi akan Undang Undang Pandu Hizbul Wathan, dan Hizbul Wathan sebagai Wahana Pendidikan,” kata Ramanda Endra.
Sementara Anggota DPD RI DIY, Afnan Hadikusumo mengatakan, nilai-nilai luhur yang dibawa oleh Hizbul Wathan telah membangkitkan minat warga negara untuk bergabung. Tidak sedikit yang kemudian menjadi tokoh nasional termasuk di Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sebut saja nama-nama Sudirman (Panglima Besar TNI yang menjadi Bapak TNI), Sudirman Bojonegoro (Mantan Pangdam Brawijaya), putra Basofi Sudirman (mantan Gubernur Jawa Timur), Sarbini (mantan Pangdam Diponegoro/Menteri Veteran), Soeharto (mantan presiden RI), Daryatmo (mantan Ketua MPR), Faisal Tanjung (Menko Polkam) hingga Hari Sabarno (Wakil Ketua MPR) seluruhnya pernah ditempa dalam organisasi Hizbul Wathan.
“Untuk saat ini, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dituntut untuk selalu membawa nilai-nilai Pancasila dalam berperikehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah merupakan sebuah kesepakatan para founding father dan tidak perlu dibahas lagi asal-usulnya, apalagi ada pengurangan dan penambahan menjadi trisila atau dwisila,” ungkap Afnan dalam Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan DPD RI bersama Kwartir Wilayah Hizbul Wathan DI Yogyakarta, pada Jumat (19/11/2021).
Menurutnya, penguatan nilai Pancasila di kalangan generasi muda terutama anggota Hizbul Wathan harus dilaksanakan secara simultan melalui pendidikan. Gerakan selaras harus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Harus ada sinergi untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila yang mana nilai itu digali dari budaya adiluhung bangsa Indonesia,” sambung Afnan.