YOGYAKARTA – Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan menggelar Halal bi Halal Hizbul Wathan Se-Indonesia. Digelar melalui Zoom meeting dan disiarkan langsung di Youtube Kwartir Pusat Hizbul Wathan.
Forum ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi para anggota HW dari seluruh Indonesia mulai dari Kwartir Pusat sampai Qobilah bisa bertemu dan saling menyapa. Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Menko PMK RI (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia) Prof Dr Muhadjir Effendy M. A.P. pada, Kamis (10/6/2021).
Dalam kegiatan yang bertema “Gerakan Nasional Revolusi Mental Membangun Martabat Bangsa”, Ketua Umum Kwartir Pusat HW Ramanda Endra Widyarsono dalam sambutannya berujar, dalam revolusi mental ada tiga nilai yang dominan.
Pertama yaitu jujur, sifat jujur sudah tertuang pada undang undang HW nomor 1 yaitu HW selamanya dapat dipercaya.” Kedua, etos kerja yang harus dituangkan dalam sifat optimis, inovatif, dan produktif. “Hal tersebut sudah termaktub dalam slogan HW yaitu sedikit bicara banyak bekerja.” ujarnya.
Ketiga, lanjut Endra adalah yang menjadi DNA-nya gerakan kepanduan HW yaitu gotong royong. Tak cukup hanya gotong royong saja, namun harus diimbangi dengan kerja sama dan solidaritas yang tinggi.
Kepada seluruh peserta yang hadir, Endra menegaskan bahwa pemuda pada masa kini perlu ‘disuntik’ suplemen agar bisa bermental baja, “Mental baja ini ada di mars HW dan pidato Bung Karno.” Sehingga perlu diberi waktu yang lebih banyak dan proporsional agar bisa berperan aktif untuk bangsa dan negara. “Kalau kita punya ikon Jendereal Sudirman berarti pemuda sekarang bisa menjadi Jendral Sudirman pada zamannya.” ungkap Endra. Langkahnya bisa berdiri di depan untuk gerak dan menggerakkan.
Diungkapkan secara terpisah, Prof Dr Muhajir Effendy yang menjadi narasumber mengungkapkan bahwa aktivits Hizbul Wathan adalah palang pintu dan ujung tombak bagi Muhammadiyah untuk menciptakan islam yang modern.
“Kalau kata Pak Haedar ketua umum Muhammadiyah adalah islam yang sejuk dan islam yang tenang. Hizbul Wathan sebagai salah satu organisasi ortom Muhammadiyah yang telah lama berdiri bahkan sebelum Indonesia merdeka sudah banyak membangun tradisi baik,” terangnya.
Dalam kenangannya bersama Hizbul Wathan, Muhadjir berujar bahwa semasa kecil melihat kakak-kakaknya yang ikut HW. “Saya masih ingat saat itu saya masih kecil diajari nyanyi sama kakak-kakak saya yang ikut HW.” ujarnya sambil tersenyum.
Tradisi baik yang sudah dibangun oleh Hizbul Wathan menurut Prof Muhadjir harus tetap dijaga karena Hizbul Wathan merupakan tulang punggungnya Muhammadiyah. Saya kira kader Hizbul Wathan sangat loyal, terbukti para bapak yang sudah sepuh-sepuh dengan bangga memakai seragam Hizbul Wathan lengkap. Hal tersebut yang patut dicontoh semangatnya untuk para pemuda zaman sekarang yang menjadi masa depan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam acara Halal bi Halal tersebut juga ditampilkan pula video lagu Medle Lebaran yang diperankan oleh anggota HW dari berbagai daerah di Indonesia serta kompilasi ucapan iduk fitri yang berasal dari qabilah-qabilah seluruh Indonesia.
Reporter: Ayunda Disa