JAKARTA – Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan bersama Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Sudirman dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman Raya menginisiasi HW Bahari.
Pelatihan Inisiasi Hizbul Wathan Bahari (IHWB) diikuti 42 peserta dari seluruh Indonesia. Adapun mekanisme kegiatan dilakukan lima hari secara daring. Sedang enam hari dilakukan dengan praktik lapangan di Jakarta dan Kepulauan Seribu dari tanggal 5-10 Februari 2023.
Pimpinan Kwartir Pusat HW ikut serta mendampingi kegiatan tersebut, diantaranya Ketua Umum Endra Widyarsono, Sekretaris Umum Muhammad Zairin, Bendahara Umum Zulbahri, Bidang Lingkungan Hidup Muchamad Adji Subur, Bidang Penanggulangan Bencana Asep Djazuli, Bidang Litbang dan Evaluasi Sri Imawati.
Selain itu, para peserta juga didampingi langsung oleh para Instruktur BNPB dan Penyelam Scuba Coaches.
Menurut Agus S. Djamil dari PRIM Sudirman yang merupakan salah satu Inisiator HW Bahari mengatakan kegiatan IHWB terlaksana berkat kerjasama dengan Hizbul Wathan dan PCIM Jerman Raya termasuk Swiss dan Austria.
“42 peserta yang tiba di Kepulauan Seribu dilatih menanam terumbu karang, menanam mangrove, edukasi Eko print, menyelam, dan Water Rescue sebagai keterampilan yang akan dimiliki para peserta IHWB,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua Umum Kwartir Pusat HW Ramanda Endra menegaskan keberadaan IHWB merupakan bagian dari kegiatan bina insan bi nafsi yang sebelumnya disebut bina karya mandiri
“Diharapkan kader-kader Hizbul Wathan yang mengikuti kegiatan lapangan ini mampu menarik simpul-simpul inspirasi sesuai dengan kompetensi masing-masing,” kata Endra.
“Sehingga ketika kembali ke wilayah peserta dapat mengembangkan potensi untuk membangun kader Hizbul Wathan di wilayah nya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Endra menceritakan bahwa peserta yang mengikuti IHWB merupakan kader HW dari seluruh Indonesia.
Setelah peserta pulang ke wilayah masing-masing Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul akan memantau sejauh mana manfaat atau pengimbasan kegiatan ini untuk kader HW di wilayahnya.
Ia berharap para peserta nantinya akan menjadi inisiator dan penyandang dana sehingga akan melanjutkan pelatihan ini ke jenjang yang lebih tinggi.
Apalagi, kata dia peserta IHWB juga dituntut untuk punya kemampuan agility of adaptive: kelincahan melakukan adaptasi.
“Seorang Kader harus cerdas melakukan penyesuaian diri di lingkungan masyarakat pesisir, berhati-hati dalam memberikan edukasi terkait ekosistem laut,” kata Endra.
Kegiatan lapangan IHWB di Kepulauan Seribu hari pertama untuk Water Rescue dipandu oleh Instruktur dari BNPB dan kegiatan menyelam dipandu oleh para Scuba Coaches.
Kegiatan diawali dengan do’a bersama dan menyerukan yel-yel sebagai penyemangat peserta kemudian dilanjutkan dengan pemanasan. Setelah semua peserta siap selanjutnya peserta dipandu ke dermaga untuk mengikuti materi praktik.
Salah satu peserta bernama Ricardo Hatta, Anggota Hizbul Wathan Kwartir Wilayah (Kwarwil) Jawa Barat peserta di cluster diving memberikan testimoni positif terhadap kegiatan IHWB.
Pelatih dari Kwarwil HW Jabar ini mengatakan kegiatan IHWB luar biasa menyenangkan, banyak mendapatkan pengalaman baru dan bertemu teman baru dari tiap daerah di indonesia.
“Semoga kedepannya, mampu terus mengembangkan HW Bahari ini. Sehingga nantinya bisa dibagikan kembali kepada kader di wilayah agar tidak selesai sampai di sini,” kata Hatta.
Sementara testimoni kebanggan juga hadir dari peserta putri bernama Yuni Tri Widya Ningrum dari Kwarda Bantul. Menurutnya, kegiatan Hizbul Wathan Bahari ini sangat bagus.
Ia berharap kegiatan semacam ini terus berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing jenjang golongan anggota didik mengingat kegiatan kebaharian dalam HW masih kurang terutama kegiatan Water Rescue di laut.
“PR khusus terutama bagi saya sebagai salah satu peserta perempuan harus bisa menunjukkan bahwa kegiatan ekstrim seperti HW Bahari harus bisa,” kata dia.
Terlebih memiliki keterampilan water rescue sangat dibutuhkan bagi korban saat mengalami kecelakaan di air.
“Maka dari itu, perempuan juga harus bisa berperan melakukan penyelamatan ketika kita berada saat kejadian, tidak harus laki-laki,” imbuhnya.
Kegiatan IHWB juga terlaksana atas dukungan dari Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan beberapa stakeholder.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan 11 hari secara daring dan praktik lapangan di Kepulauan Seribu berakhir pada Jumat, 10 Februari 2023.
Adapun pelaksanaan kegiatan lapangan di Kepulauan Seribu dibagi menjadi dua klaster yakni klaster Snorkeling dan Water Rescue dan klaster Diving.
Sedangkan kegiatan lain berupa beach cleaning (pembersihan pantai), menanam mangrove, membuat kain Ecoprint, membuat sabun mangrove, tepung daun mangrove, dan pelantikan sebagai agenda penutup. (*)
*Kontributor: Rinanto
Editor: Andi