BOGOR – Melalui kajian bertajuk Obrolan Santai Berkualitas (BRANTAS), Kafilah Penuntun Hizbul Wathan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor mengkaji “Pentingnya Pertolongan Pertama Gawat Darurat di Masa Pandemi”, yang dilaksanakan pada Senin, (27/9/2021).
Kajian ini dilakukan secara daring melalui Google Meet dengan menghadirkan pembicara yang sangat luar biasa dan mumpuni di bidangnya, yaitu Ramanda Hafid Solihin yang merupakan Purna Tugas Hizbul Wathan STKIP Muhammadiyah Bogor.
Dalam paparannya Ramanda Irawan selaku Pelatih Hizbul Wathan STKIP Muhammadiyah Bogor mengatakan bahwa pentingnya pertolongan pertama gawat darurat, terlebih di masa pandemi Covid-19 sangat penting.
“Maka dari itu, melalui kegiatan ini ambillah ilmu sebanyak-banyak dari kajian tersebut,” kata Ramanda Irawan dalam pengantar kajian.
Sementara melalui pemaparannya Ramanda Hafid Solihin membahas banyak hal dari mulai cara pertolongan pertama misalnya saat mengalami gigitan ular, melakukan resusitasi Jantung dan Paru dan pertolongan urgen lainnya.
Lebih jauh Ramanda Hafid Solihin mengatakan, selaku kader Pandu Hizbul Wathan harus memiliki skill khusus terutama tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPDG). Hal itu menurutnya bahkan telah ditegaskan melalui Undang Undang Pandu Hizbul Wathan yang ketiga, Pandu Hizbul Wathan itu siap menolong dan wajib berjasa, untuk menolong siapapun dan dimanapun.
“Sebagai Ortom Muhammadiyah peran Hizbul Wathan sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Muhammadiyah. Mengenai pertolongan pertama pada kegawatdaruratan pernah juga dilakukan Jenderal Soedirman, sehingga masih memiliki relevansi bagi Pandu HW,” kata Ramanda Hafid.
Peserta Kajian BRANTAS ini tidak hanya diikuti dari kota Bogor saja melainkan dari berbagai kafilah serta penghela lainnya diseluruh Indonesia. Seperti Dewan Sugli Kwartir Daerah Sleman, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Institut Pesantren Matholilul Falah (Ipmafa) Pati, Hizbul Wathan Banjarnegara, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unversitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Tidak hanya animo keikut sertaan, para peserta yang mengikuti kegiatan kajian Kafilah Penuntun Hizbul Wathan STKIP Muhammadiyah Bogor sangat antusias. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya peserta yang aktif dan bertanya mengenai pentingnya pertolongan pertama khususnya di tengah situasi pandemi. (*)
*Ayunda Rindu Amalia Karima