HIZBULWATHAN.OR.ID, JAKARTA – Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan telah menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar ke-4, yaitu pada tanggal 26-26 Juli 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam momentum Muktamar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ke-4 tema yang diusung adalah “Menggerakan Sumber Daya Memabangun Kader Utama”.
Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Ramanda Endra Widyarsono mengatakan tema yang dipilih dalam Muktamar ke-4 selaras dengan harapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Untuk sumberdaya kita akan melibatkan generasi milenial lebih banyak sebagai menghadapi era disruption agar generasi milenial ini mampu, beradaptasi dengan kemajuan dan prinsip berkemajuan persyarikatan,” kata Ramanda Endra.
Hal tersebut disampaikan dalam Launching Logo dan Theme Song Muktamar Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ke-4 di Pusat Gedung Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Februari 2023.
Ramada Endra menyebut menyiapkan sumber daya juga akan dilakukan dengan menambah kuota remaja putri untuk mengisi kepengurusan di Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
Selanjutnya ia menambahkan dalam membangun kader utama di Hizbul Wathan, tidak pernah lepas dari warisan sejarah khususnya lewat figur Soedirman.
Seorang tokoh yang lahir dari rahim pergerakan persyarikatan Muhammadiyah yang sampai saat ini memiliki nama terpatri di seluruh penjuru tanah air.
“Jenderal Soedirman seorang guru Muhammadiyah yang membesarkan Hizbul Wathan setelah dilahirkan oleh Kiai Ahmad Dahlan,” sebut Ramanda Endra.
Untuk itu, ia mengajak para Pandu Hizbul Wathan generasi muda, generasi milenial bisa meneladani sifat-sifat Soedirman.
Beberapa sifat yang menonjol dari Soedirman disebutkan Ramanda Endra diantaranya memiliki sifat rela berkorban dan semangat pengorbanan nya itu melebihi rata-rata orang biasa.
“Lewat sosok Soedirman kita dicontohkan cinta tanah air melebihi cinta kepada dirinya sendiri, Soedirman juga menunjukkan bahwa dia orang zuhud cinta kepada Allah,” sebutnya.
Kemudian sejarah telah membuktikan Soedirman mampu merubah tongkat menjadi bedil yang mengantarkan dari seorang Guru Muhammadiyah menjadi Jenderal berbintang lima.
Atas dasar itu, Ramanda Endra berharap kedepan para milenial di Hizbul Wathan secara simbolis dapat merubah tongkat pandu menjadi palu kayu, sebagai simbol ahli hukum agar nantinya mampu menjalankan jihad konstitusi yang menjadi gerakan persyarikatan.
“Kemudian mampu merubah bendera morse menjadi gawai digital sebagai simbol ahli yang cakap dalam digital,” kata dia menambahkan.
Terakhir, tokoh yang ikut berkiprah dalam kebangkitan HW tahun 1999 ini berpesan kepada para Pandu Milenial untuk mandiri secara ekonomi.
“Milenial harus punya semangat kerja keras dan semangat enterpreneur sebagai gerakan ekonomi yang menjadi pilar ketiga Muhammadiyah,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ramanda Endra berharap Kwartir Wilayah, Daerah, Cabang, Kafilah PTMA serta Qabilah di Amal Usaha Muhammadiyah ikut serta menyemarakkan Muktamar Hizbul Wathan ke-4.
“Dukungan bisa dilakukan dengan membangun mendirikan event-event di wilayahnya masing-masing sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah didistribusikan,” tandasnya. (Andi)