YOGYAKARTA – Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) mengaku bangga atas kiprah generasi muda di Hizbul Wathan, keberadaanya mampu membangun ghirah berkemajuan bagi Hizbul Wathan, Persyarikatan Muhammadiyah, dan bangsa.
Kebanggaan ini disampaikan Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan (Kwarpus HW), Ramanda Endra Widyarsono saat memberikan Amanat dalam Pelantikan Kafilah Penuntun Kepanduan Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Kamis (21/10/2021) di Sidang Student Center Kampus UMY.
Menurut Ramanda Endra, keberadaan generasi muda di kafilah bisa terus menjaga dan merawat sejarah yang kita miliki Hizbul Wathan. Apalagi, banyak tokoh, pimpinan dan founding father bangsa ini juga pernah berproses di Pandu Hizbul Wathan, seperti Jenderal Soedirman, Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Kahar Mudzakir termasuk juga Jenderal Soeharto.
“Kesemuanya itu adalah tokoh Pandu Hizbul Wathan. Nah, Ayunda dan Rakanda yang ada di Kafilah khusunya di UMY ini harus menjaga sejarah Hizbul Wathan, jangan sampai bergeser ceritanya,” paparnya memotivasi.
Misalnya mengenai perjalanan Jenderal Soedirman yang kerap dikaitkan dengan jimat mistis dan klenik mengenai kesaktiannya disaat Perang Gerilya melawan Agresi Milliter Belanda hingga sulit ditemukan jejaknya oleh pasukan Belanda.
Padahal, jejak Jenderal Soedirman tidak terbaca karena ia bersama pasukan merapikan kembali jejak tamanan yang dilewatinya.
“Hal ini persis dilakukan kala Soedirman muda belajar dan berkemah di Pandu Hizbul Wathan, dari Cilacap sampai Banjarnegara selama tiga hari tiga malam,” jelas Ramanda Endra Widyarsono.
Impelementasi ini merupakan perwujudkan dari Undang Undang Pandu Hizbul Wathan Nomor 6 yaitu Pandu Hizbul Wathan itu meyayangi semua makhluk. (AM)